Rabu, 01 Juli 2015

Don't Judge Me

Pagi hari ini di sekolah Sylvester High School sangat ramai dengan anak-anak murid yang berbincang, membicarakan murid baru yang akan masuk ke kelas XI-IPA1, mereka semua terheran siapa yang bisa masuk ke kelas unggulan tersebut, karena ini untuk pertama kalinya sekolahnya menerima anak baru masuk ke kelas unggulan
"fy hari ini katanya ada anak baru di kelas kita" kata nova teman sekelas ify
"iya gue tau nov" kata ify santai
"lo tau orangnya?" Tanya nova antusias
"ngga, gue tau dari orang-orang disekolah ini" kata ify membuat senyum nova menghilang

Bel pun berbunyi
Bu anya yang notabene wali kelas mereka pun memasuki kelas
"baik anak-anak sebelum memulai pelajaran, ibu akan mengenalkan kalian pada murid baru" kata bu anya
"kamu, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu" kata bu anya ramah
"saya Gabriel Clarence" kata gabriel singkat
"sudah?" Tanya bu anya dan hanya dibalas anggukan oleh gabriel
"nama belakangnya kaya cewe yaa" kata rio membuat yang lain tertawa namun tidak dengan dua orang dikelasnya
"baik gabriel kamu duduk di bangku yang kosong itu" kata bu anya sambil menunjuk bangku yang kosong
"gue Raymond Devando lo bisa panggil gue deva" kata deva ramah sambil mengulurkan tangannya
Gabriel yang melihat itu hanya menatap datar, namun dia tidak berniat sedikitpun untuk membalas uluran dari teman sebangkunya membuat deva menarik tangannya lagi dan menatap gabriel kecewa
Ada seorang gadis yang melihat itu dengan helaan nafas
'kapan senyum lo balik lagi yel?' Batin gadis ini miris

Sudah seminggu gabriel sekolah di Sylvester namun deva selaku teman sebangku nya sama sekali tidak berhasil mengajak ngobrol, membuat deva merasa jengkel
"cakka lo pindah duduk bareng gabriel aja deh" kata deva menghampiri laki-laki ramah itu
"loh? Kenapa?" Tanya cakka, sebenernya cakka tau alasannya tapi cakka tidak ingin gabriel kehilangan teman
"gue berasa ngomong sama patung tau ngga, gue ajak kenalan dia cuma natap gue datar, gue ajak ngobrol dia cuma natap gue datar mending yaa ngomong sepatah dua patah kata lah ini ga di respon sama sekali" kata deva meluapkan kekesalannya
"dia mending duduk sama lo, trus si irsyad duduk sama gue deh, capek gue kka, ntar gue bilang deh ke bu anya, lo gausah khawatir" kata deva membuat cakka menghela nafas
"yaudah iya" kata cakka pasrah
Bel berbunyi dan bu anya pun memasuki kelas
"ibu" kata deva
"iya kenapa deva?" Tanya bu anya
"saya ingin pindah tempat duduk bu" kata deva
satu kelas pun menatap deva heran pasalnya deva adalah orang yang paling terima-terima aja duduk sama siapa pun
"alasannya?" Tanya bu anya
"saya capek bu ngehadepin gabriel, saya berasa duduk sama patung bu" kata deva
"iyalah bu deva gabakal tahan, orang dia duduk sama cowo sombong" kata rio
"apa hak lo buat ngatain gabriel sombong?" Tanya cakka
"loh benerkan? Lo tanya aja anak satu sekolahan gabriel itu sombong atau tidak?" Kata rio
"lo jangan pernah ngejudge gabriel sombong, karena lo gatau" kata-kata cakka terhenti karena gabriel membawa tasnya dan berdiri di samping irsyad cowo yang duduk dengan cakka saat ini
Irsyad yang melihat itu segera membawa tasnya dan segera pindah
Setelah duduk gabriel pun menarik cakka mengisyaratkan untuk tidak membuat onar dikelas
Satu kelas pun terdiam dengan pertengkaran cakka dan rio, cakka yang terkenal ramah dan bodo amat dengan orang lain bisa marah hanya karena gabriel yang notabene orang baru di kelasnya?
"bu bisa kita lanjutkan pelajaran?" Kata agni memecahkan kesunyian
Anak-anak sekelas mendecak sebal, karena mereka berharap bisa memperlama waktu diam ini sehingga waktu belajar mereka menjadi lebih singkat

"oh iya baik agni, oke anak-anak kita mulai saja pelajarannya" kata bu anya dan langsung memulai pelajaran

Don't Judge Me!

Gabriel Clarence

tidak ada seorang pun yang tau ada apa dengan laki-laki tampan ini, sifatnya yang pendiam, dingin serta tidak memberikan tampang bersahabat kepada orang-orang disekitarnya bahkan kepada sahabatnya sendiri. Banyak yang mengira bahwa laki-laki ini sombong namun mereka semua salah, karena mereka tidak tau apa yang terjadi dengan laki-laki ini. Hanya Cakka dan seorang gadis dikelasnya lah yang tau tentang masa lalunya. Dan mereka selalu berusaha agar senyum dari pria tampan ini kembali merekah seperti sebelum masa lalu itu terjadi.



Mario Alberto


temprament, trouble maker, emosian itulah sifat laki-laki hitam manis ini. Senang membuat orang-orang disekitarnya marah itu salah satu hobinya. Tapi jangan salah dia melakukan itu bukan tanpa sebab. Dia melakukan itu karena ingin mendapatkan apa yang selama ini hilang darinya. Dia ingin mengambil kebahagiaannya lagi. Tidak ada yang mau bersahabat dengan dia karena sifatnya yang kasar. Hanya satu orang yang mau berteman dengannya, yaitu Alvin. 

Lo Harus Kuat, Kak

Part 6

Hingga tiba-tiba...
"den iyeeel" teriak pak ujang membuat rio dan bunda putri pun berlari keluar
"gabriel yaampun kamu kenapa nak?" Tanya bunda putri panik melihat iyel jatuh pingsan, air matanya sudah tidak bisa terbendung lagi
"yel lo apaan sih, ga lucu tau ga" kata rio panik
"kita bawa ke kamar iyel aja yo" kata bunda putri
Iyel pun tersadar setelah dua jam dia tidak sadarkan diri
"yel di minum obatnya yaa" kata bunda putri, dia sudah tidak menangis namun matanya masih terlihat sembab
"maafin iyel yaa bun, bunda jangan nangis" kata iyel parau
bunda putri pun langsung tersenyum dan mengangguk
"abis ini kamu makan yaa dari siang kamu belom makan" kata bunda putri, iyel pun tersenyum dan mengangguk
Setelah selesai makan rio pun menghampiri iyel, tersirat jelas kekesalan dari wajah tampannya
"udah cukup bikin gue sama bunda khawatir?" Tanya rio sinis
"sorry yo" kata iyel pelan
rio melihat tatapan rasa bersalah dari saudara tirinya yang dibalut dengan wajah pucatnya, rio pun menjadi tidak tega
"yaudahlah pokoknya ini yang terakhir yaa yel, apa perlu gue pake body guard buat jagain lo 24 jam? Sampe harus tidur dikamar lo?" Tanya rio yang masih jengkel
iyel pun langsung menggeleng membayangkannya saja dia ogah apalagi sampai rio bener-bener memanggilnya
"kalo gitu lo harus pergi sama gue, cakka, alvin atau yaa minimal sama pak ujang lah biar kita tenang" kata rio suaranya sudah melunak
"iyaa yo iyaa" kata gabriel pasrah

"aaa ka iyel" teriak via dari dalem kamar, hingga tiba-tiba hpnya berdering
"halo shill"
"hallo vi"
"gue lagi seneng banget shill"
"kenapa?"
"gue tadi jalan sama ka iyel"
"APA?! KA IYEL?"
"iyaa shill kenapa?" Tanya via bingung
"ify kan suka ka iyel via" kata shilla gemas
"aku tau shill tapi aku gabisa bohongin kalo aku suka sama ka iyel shill" kata via sedih
"..." shilla tidak dapat berkata apa-apa
"aku harus apa?" Tanya via sedih
"kamu jujur sama ify, di persahabatan kita harus ada kejujuran kan? Ify kan dewasa dia pasti ngerti" kata shilla bijak
"tapi?"
"via kalo kamu kaya gini, ify ngerasanya kamu nusuk dia" kata shilla
"iyaadeh makasih shilla" kata via

"bentar deh guekan nelfon via buat curhat sama dia, kenapa jadi dia yang curhat sama gue? Trus kenapa gue gajadi curhat ke dia? Audah" kata shilla dan langsung melemparkan dirinya ke kasur lalu tertidur

Disekolah
Tanpa sepengetahuan teman-temannya shilla daritadi memperhatikan CRAG yang bersama angel cs namun hanya seorang laki-laki yang menarik perhatiannya
"lo ngapain shill liatin CRAG?" Tanya ify
"eee eee ngga ko gue ga liatin mereka iyaa gue ga liatin mereka" kata shilla gugup
"lo liatin ka iyel?" Tanya sivia
"nggalah ka iyel mah buat ify aja" kata shilla yang langsung membuat raut wajah sivia berubah
"ka rio?" Tanya agni yang membuat desiran hangat dihati ify
'gue kenapa?' Batin ify
"ngga, bukan" kata shilla yakin
"hmm ka cakka?" Tanya ify dan langsung dibales gelengan oleh shilla
"ka alvin?" Tanya sivia ify agni kompak dan langsung membuat wajah shilla merah padam
"eh ng... ng... ngga ko iya ngga" kata shilla berusaha menutupi kesaltingannya
"ciee ka alvin" ledek sivia yang membuat shilla ngambek
"udahlah gue balik ke kelas aja ngebetein lo pada"
"yah lo sih vi ngambek kan tuh si shilla" kata agni
"udah kita susul shilla aja yuk" kata ify dan langsung dibales anggukan oleh sivia dan agni

Di rumah rio sore hari
Rio yang lagi asik main pees pun membanting stick pees dan menekuk mukanya
"lo kenapa yo?" Tanya cakka tanpa mengalihkan pandangannya dari rubik
"gue jenuh sama dea" kata rio
"jenuh kenapa? Lo udah lama banget loh pacaran sama dea?" Tanya iyel dan menghentikan aktifitas menggambarnya
"dia tuh terlalu nempel sama gue, gue gadikasih ruang untuk bergerak dan hampir 24 jam waktu gue disita sama dia" terang rio
"ya itukan yang namanya pacaran yo, resiko lah" kata alvin
"iyaa noh si alvin aja santai" kata cakka
"ya sengganya si zeva kan ngerti alvin gimana lah dea boro-boro gue yang di tuntut buat jadi apa yang dia mau" kata rio
"trus sekarang lo maunya apa? Putus? Ntar kalo putus lo udah siap gaada yang gelayutan di bahu lo lagi?" Ledek iyel membuat bantal melayang kearahnya
"ntar gaada yang ngomong 'rio kamu temenin aku shopping yaa, jam 11 harus udah ontime dirumah ku inget aku gasuka nunggu'" kata cakka sambil mempraktekan gaya ngomong dead dan langsung dapet jitakan dari rio
"lo tunggu aja bentar lagi kalo perasaan lo emang masih jenuh lo bisa putus" kata alvin bijak
Sebenarnya ada satu lagi alasan mengapa rio ingin putus dari dea tapi sepertinya dia belom siap untuk memberitahukan kepada tiga sohibnya

Dirumah ify
"duh perasaan gue kenapa sih?" Gumam ify
"apa gue mulai suka sama waketos rese itu?"
"ah masa harus suka sama waketos itu sih mendingan perasaan gue buat ka iyel deh"
"tapi kenapa perasaan gue ke ka iyel jadi berkurang?"
"aaaaa" teriak ify mewakili kegundahan hatinya
"kak lo apaan sih berisik tau ngga" teriak ray dari kamarnya
ify pun tak mempedulikannya dan masih memikirkan kegundahan hatinya hingga akhirnya gadis manis ini tertidur

"apa gue putus aja sama dea ya?" Gumam rio
"ikutin kata alvin deh kalo dalam seminggu ini perasaan gue masih jenuh ke dea dan perasaan gue ke cewek itu masih ada gue bakal putus sama dea" kata rio mantap dan langsung tidur

Agni sudah datang ke sekolah sejak pagi, dia sengaja datang pagi karena ingin memainkan bola orange itu di lapangan sekolahnya, lapangan yang sering dipakai kakak kelasnya
Namun saat sedang asik bermain
"eh cewe rese lo ngapain main disitu? Minggir gue mau main" kata cakka
agni tidak menggubris dia masih asik memantulkan si orange itu
"heh cewe aneh! Denger ga sih gue ngomong apa?" Sungut cakka
"woyy cewe jadi-jadian lo pergi dari lapangan itu sekarang atau" kata-kata cakka terpotong
"atau apa? Hey kakak kelas yang nge sok gue tau lo itu anak yang punya sekolahan tapi bukan berarti gue gapunya hak buat main basket di lapangan ini ya" kata agni kesal
"toh ini sekolahan punya orang tua lo kan BUKAN PUNYA LO! Jadi gausah sok berkuasa dengan kekayaan orang tua lo deh! Guesih malu kalo jadi lo" kata agni santai yang membuat cakka naik darah
"apa maksud lo? Heh lo gapantes ngomong kaya gitu ke gue" kata cakka emosi
"gue gapantes? Hey gue bayar yaa disekolah MILIK ORANG TUA LO! jadi gue masih punya hak buat memakai fasilitas di sekolah ini" kata agni
"okee gue tantang lo buat adu basket one by one sama gue, deal?" Tantang cakka
"okee siapa takut" bales agni
Suasana di lapangan basket pun sangat ramai karena ulah anak laki-laki dan perempuan ini
"itu rame-rame apaan si?" Tanya sivia
"gatau tuh paling juga anak-anak CRAG" kata ify santai
"tapi sejak kapan anak CRAG ada yang rambutnya panjang trus dikuncir kuda?" Kata shilla sambil berusaha melihat siapa di lapangan basket itu
sivia dan ify pun ikut melihat kearah lapangan basket dan...
"itumah agni" kompak mereka bertiga santai setelah melihat dengan jelas
"tunggu tadi siapa?" Tanya ify
Hening...
"HAAA AGNI?" teriak mereka bertiga kompak
"HAAA sama ka cakka" teriak mereka kompak (lagi)
"gilaa ko bisa sih?" Tanya shilla masih gapercaya

"wah ada yang aneh nih" kata sivia dan langsung dibales anggukan oleh shilla dan ify

Lo Harus Kuat, Kak

Part 5


'berhasil' batin iyel dan melajukan motornya
namun karena terburu-buru iyel melupakan sesuatu yang harus dia bawa kemanapun dia pergi

Rio dari tadi sedang asik skypean dengan dea, melupakan saudaranya yang tanpa ia sadari sudah tidak ada lagi di kamarnya hingga bunyi dari handphonenya mengalihkan pandangannya

From : bunda
yo kamu sama iyel udah makan kan?  Iyel udah minum obat kan?

Setelah melihat sms itu, rio pun langsung berjalan ke kamar iyel
"yel lo udah mak" kata-kata rio terhenti saat dia tak mendapati saudara nya di dalem kamar
"yel lo kemana?" Tanya rio
"Iyel"
"bi... bi... bibi" teriak rio
"iya den?" Tanya bibi
"iyel kemana?" Tanya rio dan langsing dibales gelengan oleh bibi
"pak ujang liat iyel ga pak?" Tanya rio
"tadi den iyel pergi keluar den, katanya kalo den iyo atau nyonya nanya bilang aja dia pergi sebentar" kata pak ujang sambil tertunduk
"APA?! Bisa-bisanya bapak ngebiarin iyel pergi sendirian? Pak ujang kan tau dia gaboleh pergi sendirian pak" kata rio emosi membuat pak ujang makin tertunduk
"maaf" bisik pak ujang
rio pun langsung menelfon iyel namun nihil

iyel berputar-putar di toko buku, hingga dia melihat gadis berpipi chubby yang tak lain adik kelasnya sedang terbengong didepan rak buku
"cari apa vi?" Tanya iyel
"loh? Ka iyel? Kaka tau nama aku?" Tanya via dan langsung dibales anggukan oleh iyel
"cari apa?" Tanya iyel lagi
"buku diet" kata via membuat kening iyel mengkerut
"lo mau diet?" Tanya iyel yang membuat via langsung menggeleng
"trus ngapain lo cari?" Tanya iyel lagi
"buat shilla, dia nitip ke gue gara-gara gue mau nyari resep masakan" kata via
"lo beli buku apa kak?" Via melihat buku yang dibawa iyel
"oh ini buku tentang resep masakan penderita jantung sama olahraga buat penderita jantung" jelas iyel membuat kening via mengkerut
"loh? Siapa yang sakit jantung kak?" Tanya via yang membuat iyel tersenyum
"nanti gue jelasin pas pulang" kata iyel, via pun langsung melanjutkan lagi mencari buku diet
"udah nih kak, ayuuk" kata via sambil menenteng dua buah buku
"pulang naik apa vi?" Tanya iyel
"ohiya gue lupa telfon supir minta jemput" kata via sambil menepok jidat
"pulang sama gue ajadeh" kata iyel
"ga ngerepotin?" Tanya via dan langsung dibales sebuah gelengan oleh iyel

Setelah membayar dikasir iyel membawa via ke pantai
via langsung berlari di pantai sedangkan iyel memilih duduk dibawah pohon
"kak ayo sini udaranya adem" kata via
"haha norak lo vi, kaya baru pertama kali ke pantai aja" kata iyel yang masih enggan beranjak dari duduknya
"ka iyel ga seru nih, asik tau main air di pantai, lari-larian" kata via masih terus menikmati suasana pantai
"yee guekan ga norak kaya lo" kata iyel yang membuat bibir via maju 5cm
"lo seneng pantai yaa kak?" Tanya via yang langsung dibales anggukan oleh iyel
"kalo lo?" Tanya iyel
"apapun yang berbau pemandangan alam gue suka kak" kata via
via pun teringat alasan dia dan iyel kesini, via langsung menghampiri iyel yang masih belum beranjak barang sesenti pun
"lo kenapa bawa gue kesini kak?" Tanya via dan langsung duduk disamping iyel
"lo mau tau siapa yang sakit jantung?" Tanya iyel dan langsung dibales anggukan oleh via
"gue" kata iyel singkat namun mampu untuk membuat via melongo
"emang lo gatau?" Tanya iyel dan dibales gelengan oleh via
"padahal satu sekolahan tau loh kalo gue sakit, bahkan tukang kebun dan ibu kantin aja tau" kata iyel yang membuat sivia makin melongo
"tapi gue sama temen-temen gue gatau kak" kata via, iyel pun mengangkat bahu
"berarti ka iyel gaboleh disini, bentar lagi malem kak gabaik buat kesehatan kaka" kata via panik dan langsung dibales senyuman oleh iyel
"bentar lagi malem kan, bukan sudah malem" kata iyel yang membuat via melengos
"tetep aja kak" kata via yang membuat iyel tersenyum
"yaudah yuk balik, gue juga udah capek" kata iyel membuat senyum via merekah
iyel pun mengantarkan via sampai depan rumahnya
"makasih kak, jangan lupa minum obat" kata via membuat iyel tersenyum dan mengangguk, iyel pun melajukan motornya untuk pulang kerumah

Ditengah jalan iyel merasakan sakit di dadanya balik lagi
'ganggu kebahagiaan orang aja nih penyakit' batin iyel masih bisa mengendalikan sakitnya
iyel masih terus melaju motor nya hingga sakit itu bener-bener menyiksanya
'bertahan yel, bentar lagi lo sampe rumah' batin iyel

"iyo kamu kenapa mukanya panik gitu? Iyel gapapa kan?" Kata bunda didepan pintu
"iyel pergi ga izin ke aku bun, gimana aku ga panik" kata iyo sambil terus menatap jendela
"tapi iyel udah makan sama minum obat kan? Trs dia bawa obat kan?" Tanya bunda membuat rio menggeleng
"obatnya ditinggal di kamar" kata rio lemas
"Apa?! Yaampun" genangan air mata di pelupuk mata bunda pun sudah terlihat rio yang melihat itu langsung memeluk bunda
"maafin iyo bun" kata rio

Hingga tiba-tiba...

Lo Harus Kuat, Kak

Part 4

"kakak kelas siapa?" Tanya seseorang
GLEK
"eee i... itu... loh ka iyel?" Kata ify
"kakak kelas siapa yang lo maksud?" Tanya iyel lagi
"tuh ka rio, gue disuruh nyuci blazernya nih" kata ify jengkel
"maafin kaka gue yaa fy" kata iyel tulus
"loh ka.. ka rio kaka lo ka? Duh so.. sorry yaa ka ify gatau abis ga mirip" sesal ify
"haha bukan kandung sih jadi ga mirip" kata iyel
"ha?!" Ify kaget
"udahlah gausah dibahas yuk gue anter ke kelas lo" kata iyel dan langsung berjalan mendahului ify

"eh ni ko gue dapet tatapan membunuh dari anak-anak sih?" Tanya ify
"yaiyalah fy lo dapet tatapan membunuh orang lo abis dianterin ke kelas sama salah satu anggota CRAG yang terkenal dengan the most wanted boys" kata agni
"CRAG? Apaan tuh? Judul sinetron? Atau judul film? Ada dimana filmnya? Atau ada dvd nya? Dijual dimana? Gue mau beli ah"
Pletak
Ify mendapatkan hadiah jitakan dari agni
"film mulu sih lo" kata agni jengkel
"CRAG itu singkatan dari Cakka, Rio, Alvin, Gabriel nah mereka itu terkenal dengan nama CRAG mereka itu incaran satu sekolahan bahkan kakak kelas aja sukanya sama mereka berempat, tapi yang masih jomblo cuma ka iyel sama ka cakka tapi yang aneh ka cakka gapernah pacaran tapi htsannya dimana-mana bahkan ada juga dari sekolah lain makanya anak-anak cewek ngerasa masih punya harapannya sama ka iyel nah kalo ka rio pacarnya ka dea kalo ka alvin pacarnya ka zeva" terang agni
"dan lo tadi dianter ke kelas sama ka iyel lagi, gimana ga dapet tatapan murka dari anak cewe satu sekolahan coba lo?" Tanya agni jengkel
"ko lu bisa tau ni?" Tanya ify
"ya bisalah gue baru dateng aja langsung tersebar berita itu, apalagi jabatan ka alvin sebagai kapten futsal, ka cakka sebagai kapten basket, ka iyel sebagai ketos dan ka rio sebagai waketos dan ka rio itu peringkat paling tinggi di satu angkatannya makanya mereka terkenal banget, tapi seterkenalnya mereka, gaada yang tau tentang kisah pribadi mereka yaa kaya keluarga gitu, karena CRAG kalo soal itu tertutup banget, paling orang cuma tau ka cakka anak dari pemilik sekolahan ini, info selanjutnya gaada yang tau" jelas agni
"apa? Ka cakka anak yang punya sekolahan ini?" Tanya ify
"iyaa pantesan gue ngerasa anak CRAG kaya di istimewakan ternyata bener mereka di istimewakan orang salah satu dari mereka itu anak yang punya sekolahan" terang agni
Si ifynya mah ngangguk-angguk aja
"eh itu blazer siapa?" Tanya agni melihat blazer diatas meja ify
"punya ka rio" jawab ify pelan
"Apa?! Punya ka..." teriak agni, ify pun reflek langsung membekap mulut agni
"lo ngomong bisa pelan-pelan ga ni? Lo mau gue di telen sama anak cewe satu sekolahan? Apalagi tuh cewenya galak banget" kata ify sambil melepas bekapan agni
"hehe sorry fy reflek abis lo ngagetin aja sih, lagi ko bisa sih?" Tanya agni
"gue numpahin jus jambu di blazer dia jadi..." belom selesai ify menceritakan kronologi yang bikin dia bete si agni udah teriak lagi
"apa? Lo numpahin min..." dan lagi lagi agni di bekap oleh ify
"ni mulut lo pengen di lakban yaa? Atau pengen gue jahit? Ember banget sih tuh mulut" Kesal ify
"hehe sorry fy trus kenapa lo bawa kesini? Lo disuruh nyuci tuh blazer?" Tebak agni yang langsung dapet anggukan pasrah oleh ify
Tawa agni pun pecah membuat ify makin jengkel
'hari yang menyebalkan' batin ify

Dikelas XI IPA 1
"loh yo blazer lo mana?" Tanya cakka
"ada sama adek kelas" kata rio singkat
"ko bisa?" Tanya alvin
rio pun menceritakan kejadian tadi pagi kepada kedua sahabatnya dan langsung dibales tatapan menyedihkan oleh teman-temannya
"muka lo pada jangan begitu dong jijik gue liatnya" kata rio sambil memberikan tampang ilfeel
"turut prihatin yo" kata cakka yang dibales jitakan oleh rio
"rese ah lo pada" kata rio dan langsung ngeloyor pergi
"ngambek dia" kata cakka dan langsung dibalas anggukan oleh alvin

Pulang sekolah
"yel gaada yaa lo pergi tanpa gue" kata rio membuat iyel mendengus
"gue bisa pergi sendiri ko yo" kata iyel
"yel gue gamau lo pergi seenaknya gitu, lagian juga dokter fadli juga bilang lo gaboleh jalan sendirian kan?" Kata rio
"gausah over protective gitu dong yo" kata iyel
"gue kaya gini karena gue peduli sama lo yel" kata rio suaranya mulai meninggi
"iyel iyo kalian berdua kenapa sih?" Tanya bunda putri
"pokoknya bunda jangan ngebiarin iyel pergi sendirian yaa, iyo gamau tau" kata rio dan langsung berlalumembuat iyel menghela nafas dan langsung pergi ke kamarnya
"yo bunda pergi ada urusan penting sebentar yaa" kata bunda putri dari luar dan dibales teriakan iya oleh rio dari dapur
setelah itu rio langsung menuju kamarnya
"gila begini cerita gue bisa bete" gumam iyel dan akhirnya mengendap2 untuk keluar
dia pun mengeluarkan motornya dan
'berhasil' batin iyel dan melajukan motornya

namun karena terburu-buru iyel melupakan sesuatu yang harus dia bawa kemanapun dia pergi

Lo Harus Kuat, Kak

Part 3


Di depan sekolah
"AWAAAAS" teriak agni
Jedug
"aaaw" jerit cakka
agni yang melihat cakka jatuh langsung turun dari motornya dan menghampiri cakka
"eh eh sorry yaa kak" sesal agni
"sorry? Tangan gue berdarah gini, tanggung jawab lo" kata cakka sambil mengerang kesakitan
Semua murid pun langsung berlari kedepan gerbang sekolah
"yeee guekan baik-baik ngomongnya kenapa lu jadi nyolot gitu sih" kata agni dan langsung meninggalkan cakka
Anak-anak yang berkerumunan pun langsung membantu cakka menuju uks

Dikelas XI IPA 1
Riko masuk dan membawa tas cakka
"yo tasnya cakka ditaruh dimana?" Tanya riko membuat rio yang lagi memejamkan matanya pun langsung menengok
"belakang, loh emang cakka kenapa?" Tanya rio, alvin dan iyel pun menatap riko
"cakka lagi di uks, tadi jatoh" kata riko
"jatoh? Kobisa?" Tanya iyel panik
"yel tenang" kata rio
"tadi ketabrak motor yang dikendarain agni" kata riko
Iyel pun langsung berlalu pergi
Riko langsung menatap rio dan alvin dengan tatapan rasa bersalah
"gapapa ko, gue sama alvin susul iyel dulu dehyaa" kata rio dan langsung meninggalkan kelas disusul oleh alvin
"yel jangan lari kenapa sih" kata rio khawatir
Iyel pun langsung berhenti sejenak sesak di dadanya dateng lagi padahal dia baru berlari sebentar
"lo atur nafas lo dulu, biar gue yang samperin cakka duluan, yo lo tungguin tuh saudara lo" kata alvin tanpa menatap rio dan iyel dia langsung berlalu
"lo gapapa?" Tanya rio
"udah enakan ko, yuk ke uks" kata iyel sambil berjalan dan diikuti rio

Di uks
"lo gapapa?" Tanya iyel setelah memasuki uks
"gapapa gimana yel? Ini sakit tau" kata cakka manja
"alah kaya gini doang" rio langsung memukul luka cakka dengan santai
"huwaaa mama rio nakal" teriak cakka
"lagian lo lecet doang lebay banget" kata rio
" lagi ko bisa sih kka?" Tanya iyel
"tadikan gue lagi nyebrang abis beli karton buat tugas nya bu indah trus gatau gimana tiba-tiba ada yang teriak gue reflek nengok dan tuh cewek aneh nabrak gue deh" jelas cakka
"trus itu cewe yang bawa lo?" Tanya alvin
cakka pun menggeleng
"boro-boro vin tuh cewe main pergi aja" kata cakka jengkel yang langsung dapet hadiah tawa dari ketiga sohibnya
"ternyata predikat playboy lo itu ga berlaku buat itu cewe yaa" kata rio
"cewe unik tuh kka, lo kan pengen cari cewe yang beda" kata iyel sambil tersenyum
"yee tapi ga begitu juga kali yel, yang ada darah tinggi gue ngadepin dia" kata cakka jengkel


Disekolah
rio sedang memainkan ipodnya memilih lagu namun diarah berlawanan ada seorang gadis manis berlari sambil membawa jus jambu hingga terjadilah tabrakan
"haaa" teriak ify, mereka berdua memang tidak jatuh namun ify teriak karena jus jambu yang dia bawa tumpah dan mengenai blazer orang didepannya
"lo?!" Tunjuk rio
"duh maaf yaa kak, ify bener-bener ga sengaja kak" kata ify tertunduk
"maaf? Eh lo kira dengan gampang lo ngomong maaf blazer gue bisa balik lagi kaya awal?" Tanya rio
"kan bisa dicuci kak" kata ify polos
"yaudah lo aja yang cuci" kata rio membuat ify meneguk salivanya kasae
"kenapa sih yo?" Tanya dea
"loh baju kamu ko basah yo?" Tanya dea
"tuh" kata rio singkat sambil menunjuk minuman yang ify bawa
"eh lo tuh punya mata ga sih? Sekarang lo bersihin blazer cowo gue sampe bersih" kata dea kasar
"i..i...iyaa kak ify bakalan nyuci blazer ka rio" kata ify terbata-bata
rio pun langsung ngebuka blazernya dan melemparkannya kearah ify
"sampe bersih" kata rio singkat dan berlalu disusul dea
Ify hanya menatap blazer ditangannya dan menghela nafas
"darah tinggi deh gue ngadepin kaka kelas kaya dia" gumam ify sambil pergi
"kakak kelas siapa?" Tanya seseorang

GLEK 

Lo Harus Kuat, Kak

Di kantin
"akhirnya makan juga" kata ify dan langsung menyantap mie baksonya
"lo kaya ga makan berhari-hari deh fy" kata agni
"hehe gue laper" kata ify
"emang lo ga sarapan?" Tanya via
"boro-boro mikirin sarapan vi" kata ify sambil mengunyah makanan

Mos berakhir
"yah shill, vi kita ga sekelas" kata agni dan langsung dibales anggukan oleh shilla dan ify
"gapapalah toh kita sebelahan kelasnya" kata ify
"tapikan pengennya sekelas berempat" kata via murung
"kita tetep bareng ko walaupun ga sekelas" kata shilla dan langsung membuat senyum via muncul

Dikelas XI IPA 1
"yel lo beneran gapapa?" Tanya cakka dan langsung dibales anggukan oleh iyel
"tapi muka lo pucet yel" kata alvin
"udah gue gapapa ko, eh rio mana?" Tanya iyel
"lo beneran gapapa?" Tanya cakka lagi
"iyaa cakka, rio mana?" Tanya iyel lagi
"lagi di lapangan basket" kata alvin
"lo gaikut main kka?" Tanya iyel
"ohiya guekan gamain gara-gara belom ngerjain peer, yel pinjem peer lo dong" kata cakka panik
"dasar pikun yaudah nih" iyel pun menyodorkan buku nya ke arah cakka dan langsung diambil oleh cakka
dengan secepat kilat cakka menyalin peer yang berjumlah 50 soal itu
"huwaah akhirnya gila pegel banget" kata cakka
"lagi tumben ga ngerjain?" Tanya rio yang baru dateng
"lupa yo" kata cakka sambil menaruh buku iyel dimeja si empunya

Jam istirahat
Seperti biasa anak CRAG kumpul dengan angel cs karena posisi rio dan dea serta alvin dan zeva yang sudah menyandang status berpacaran
"yel ko buburnya di aduk-aduk doang, lo kenapa?" Tanya angel khawatir
Gabriel pun hanya menggeleng dan langsung memakan buburnya itu
"lo kumat ya yel?" Tanya zahra panik melihat ekspresi iyel
rio, dea, zeva, alvin yang sedang berpacaran pun langsung menatap gabriel, cakka yang sedang tertidur di meja kantin pun langsung mengangkat wajahnya, serta angel yang sibuk memakan bakso nya pun langsung menengok kearah gabriel yang memejamkan matanya dengan tangan kiri yang terkepal dan tangan kanan meremas dada kirinya keringat dingin pun juga sudah mulai bercucuran
"yel ini minum obatnya" angel pun langsung meraih kapsul obat diatas meja kantin lalu mengambilnya satu dan menyodorkannya kepada gabriel
dengan gemetar gabriel mengambil obat itu dan langsung meminumnya
"yel lo gapapa? Apa perlu kita bawa ke rumah sakit?" Tanya rio panik
Gabriel pun langsung menggeleng
"bawa ke uks aja yo" kata zahra
Mereka pun langsung memapah iyel menuju uks dan menidurkannya
"benerkan dugaan gue tadi, lo lagi ga baik" kata cakka jengkel
"udah kka, orang lagi sakit kok lo omelin" kata zahra
"lagian dia ngeyel sih zah" kata cakka masih jengkel
"gue gapapa ko" kata iyel sambil tersenyum di wajah pucatnya
"gapapa? Lo bilang gapapa? Yel kalo lo ngerasa lagi gabaik bilang jangan diem aja, lo gausah sok kuat" bentak rio
"yo tenang dong" kata dea
"kalo lo omelin malah bikin kondisi iyel turun yo, kka" kata zahra membuat rio dan cakka menghela nafas
"ngel jagain iyel yaa gue ke kelas dulu" kata rio sambil berlalu pergi disusul dea
rio tidak mau emosinya yang lagi ga stabil membuat dia harus memarahi gabriel

Beberapa hari kemudian
"tumben si cakka belom dateng" iyel melihat bangku cakka sekilas lalu membaca buku pelajarannya lagi mengejar ketertinggalannya karena sudah tiga hari setelah kejadian dia kumat dikantin itu membuat dia terbaring lemah di rumah sakit
"paling ngecengin cewe cantik dulu" kata alvin sambil terus memainkan psp nya

Di depan sekolah

"AWAAAAS" teriak agni 

Lo Harus Kuat, Kak

Part 1

"Huwaaa mama ify telaaaaat" teriak ify dan langsung menuju ke kamar mandi dan setelah itu berlari ke parkiran tanpa sarapan
Di sepanjang jalan ify masih terus-terusan mengomel, bisa-bisanya dia telat padahal ini mos pertama, tunggu... mos pertama?
"huwaaa pak agung kita balik ke rumah bentar pak barang-barang mos ify ketinggalan" teriak ify panik
Tidak henti-hentinya gadis manis ini berdoa sambil terus-terusan melihat jam di tangannya
'semoga ga dihukum' batin ify

SMA Bintang Angkasa
Agni terus-terusan ngedumel karena ify belum juga dateng, sivia pun terus-terusan mencoba menelfon ify namun nihil, dan shilla tidak henti-hentinya menatap gerbang sekolah yang sebentar lagi tertutup itu
Hingga gerbang itu tertutup pun tak ada teman yang mereka tunggu hingga ada sebuah suara dari kakak osis yang menyuruh mereka kelapangan
"good job ify jam tujuh lewat dua puluh menit" gumam ify sambil meraih handle mobil
"pak bukain pintu dong pak, saya harus mos nih pak" ify pun memasang muka memelas berharap pak satpam ini mau berbaik hati membukakan pintunya
"baik non saya bukakan karena ini mos, tapi jangan telat lagi" kata pak satpam yang langsung dibalas anggukan oleh ify dan segera berlari masuk kedalam sekolahnya

"yo ada yang telat tuh" kata dea sambil menunjuk ify
Rio pun langsung menghampiri ify
"punya jam dirumah?" Tanya rio
Ify yang ingin marah pun mengurungkan niatnya karena melihat jaket almet dan ada kata osis di dada kirinya yang menunjukkan bahwa yang ada didepannya ini adalah anak osis
'mati gue' batin ify
"eee punya kak ini" kata ify nyengir sambil menunjukkan jam di pergelangan tangannya
"kalo punya kenapa masih telat? Kurang gede jam ditangan lo itu atau kurang banyak jam dirumah lo sampe lo telat?" Bentak rio
Gabriel yang melihat saudara nya mengomel pun langsung menghampiri rio
"udah yo biarin aja, diakan baru sekali telat" kata gabriel
"tapi yel lo kan ketosnya aturan lo bertindak tegas sama dia" kata rio sambil menunjuk ify
Ify meneguk saliva nya dengan kasar
"udahlah toh dia juga baru satu kali telat yo, udah gih lo urus anak-anak aja biar dia gue yang urus" kata gabriel membuat rio meninggalkan gabriel
"makasih kak, dan maaf" kata ify sambil menunduk
"jangan diulangin lagi" kata gabriel datar dan membuat ify mengangguk lalu tersenyum
"sana baris" suruh iyel dengan tampang datar dan pergi meninggalkan ify
Ify lagi-lagi terdiam, dia bingung harus baris dimana
"lo anak yang telat tadikan?" Tanya dea
"eee iyaa kak" kata ify ragu
"ko bisa masuk?" Tanya dea lagi
"ee itu tadi ada yang ngebolehin masuk kak" kata ify pelan
"pasti iyel, emang deh tuh orang kelewat baik" gumam dea dan langsung meninggalkan ify
"gue fikir mau dikasih tau baris dimana" gumam ify
"ify sini" teriak shilla
Ify pun langsung menghampiri shilla, via, dan agni
"gue fikir lu telat fy" kata via polos
"gue emang telat viaaaa" kata ify geram
"oh kalo yang telat boleh masuk, besok gue telat juga ah" kata agni yang langsung dibales jitakan oleh shilla
"tadinya gaboleh, cuma ada ketos baik hati yang ngebolehin gue ikut mos" kata ify sumringah
"baru awal udah jatuh cinta ajee" kata via yang langsung dibales pelototan oleh ify
"baik adik-adik hari ini saya kasih kelonggaran, tapi tidak untuk besok, mulai besok semua yang melanggar perintah akan diberi hukuman terima kasih" kata gabriel lalu turun dari podium
"tuh fy jangan telat lagi, tumbenan lu telat fy biasanya juga yang telat shilla" kata agni dan langsung mendapat pelototan dari shilla
"iyaa kemaren gue nonton film korea sampai jam 4 pagi" kata ify
"dasar maniak film" kata via sambil geleng-geleng kepala

Diruang osis
"lo tuh bener-bener kelewat baik deh yel" kata dea sambil bergelayut manja di bahu rio
Rio dan dea memang pacaran, dan sudah lebih dari dua tahun mereka berstatus pacaran
"biarinlah toh juga masih hari pertama jadi dapet dispensasi" kata iyel sambil memejamkan matanya
"capek ya yel?" Tanya angel khawatir
Iyel langsung membuka matanya dan menatap angel lalu mengangguk
"tapi lo gapapakan yel?" Tanya riko
 Iyel mengangguk namun dia tidak membuka matanya lagi
"yo lebih baik lo ajak pulang tuh iyel, daripada kambuh kasian" kata zahra
"gue gapapa" kata iyel singkat

"serah lah" kata mereka bebarengan