Pagi hari ini di sekolah
Sylvester High School sangat ramai dengan anak-anak murid yang berbincang,
membicarakan murid baru yang akan masuk ke kelas XI-IPA1, mereka semua terheran
siapa yang bisa masuk ke kelas unggulan tersebut, karena ini untuk pertama kalinya
sekolahnya menerima anak baru masuk ke kelas unggulan
"fy hari ini katanya ada
anak baru di kelas kita" kata nova teman sekelas ify
"iya gue tau nov"
kata ify santai
"lo tau orangnya?"
Tanya nova antusias
"ngga, gue tau dari
orang-orang disekolah ini" kata ify membuat senyum nova menghilang
Bel pun berbunyi
Bu anya yang notabene wali
kelas mereka pun memasuki kelas
"baik anak-anak sebelum
memulai pelajaran, ibu akan mengenalkan kalian pada murid baru" kata bu
anya
"kamu, silahkan masuk
dan perkenalkan dirimu" kata bu anya ramah
"saya Gabriel
Clarence" kata gabriel singkat
"sudah?" Tanya bu
anya dan hanya dibalas anggukan oleh gabriel
"nama belakangnya kaya
cewe yaa" kata rio membuat yang lain tertawa namun tidak dengan dua orang
dikelasnya
"baik gabriel kamu duduk
di bangku yang kosong itu" kata bu anya sambil menunjuk bangku yang kosong
"gue Raymond Devando lo
bisa panggil gue deva" kata deva ramah sambil mengulurkan tangannya
Gabriel yang melihat itu
hanya menatap datar, namun dia tidak berniat sedikitpun untuk membalas uluran
dari teman sebangkunya membuat deva menarik tangannya lagi dan menatap gabriel
kecewa
Ada seorang gadis yang
melihat itu dengan helaan nafas
'kapan senyum lo balik lagi
yel?' Batin gadis ini miris
Sudah seminggu gabriel sekolah
di Sylvester namun deva selaku teman sebangku nya sama sekali tidak berhasil
mengajak ngobrol, membuat deva merasa jengkel
"cakka lo pindah duduk
bareng gabriel aja deh" kata deva menghampiri laki-laki ramah itu
"loh? Kenapa?"
Tanya cakka, sebenernya cakka tau alasannya tapi cakka tidak ingin gabriel
kehilangan teman
"gue berasa ngomong sama
patung tau ngga, gue ajak kenalan dia cuma natap gue datar, gue ajak ngobrol
dia cuma natap gue datar mending yaa ngomong sepatah dua patah kata lah ini ga
di respon sama sekali" kata deva meluapkan kekesalannya
"dia mending duduk sama
lo, trus si irsyad duduk sama gue deh, capek gue kka, ntar gue bilang deh ke bu
anya, lo gausah khawatir" kata deva membuat cakka menghela nafas
"yaudah iya" kata
cakka pasrah
Bel berbunyi dan bu anya pun
memasuki kelas
"ibu" kata deva
"iya kenapa deva?"
Tanya bu anya
"saya ingin pindah
tempat duduk bu" kata deva
satu kelas pun menatap deva
heran pasalnya deva adalah orang yang paling terima-terima aja duduk sama siapa
pun
"alasannya?" Tanya
bu anya
"saya capek bu
ngehadepin gabriel, saya berasa duduk sama patung bu" kata deva
"iyalah bu deva gabakal
tahan, orang dia duduk sama cowo sombong" kata rio
"apa hak lo buat ngatain
gabriel sombong?" Tanya cakka
"loh benerkan? Lo tanya
aja anak satu sekolahan gabriel itu sombong atau tidak?" Kata rio
"lo jangan pernah
ngejudge gabriel sombong, karena lo gatau" kata-kata cakka terhenti karena
gabriel membawa tasnya dan berdiri di samping irsyad cowo yang duduk dengan
cakka saat ini
Irsyad yang melihat itu
segera membawa tasnya dan segera pindah
Setelah duduk gabriel pun
menarik cakka mengisyaratkan untuk tidak membuat onar dikelas
Satu kelas pun terdiam dengan
pertengkaran cakka dan rio, cakka yang terkenal ramah dan bodo amat dengan orang
lain bisa marah hanya karena gabriel yang notabene orang baru di kelasnya?
"bu bisa kita lanjutkan
pelajaran?" Kata agni memecahkan kesunyian
Anak-anak sekelas mendecak
sebal, karena mereka berharap bisa memperlama waktu diam ini sehingga waktu
belajar mereka menjadi lebih singkat
"oh iya baik agni, oke
anak-anak kita mulai saja pelajarannya" kata bu anya dan langsung memulai
pelajaran