Hingga tiba-tiba...
"den iyeeel" teriak
pak ujang membuat rio dan bunda putri pun berlari keluar
"gabriel yaampun kamu
kenapa nak?" Tanya bunda putri panik melihat iyel jatuh pingsan, air
matanya sudah tidak bisa terbendung lagi
"yel lo apaan sih, ga
lucu tau ga" kata rio panik
"kita bawa ke kamar iyel
aja yo" kata bunda putri
Iyel pun tersadar setelah dua
jam dia tidak sadarkan diri
"yel di minum obatnya
yaa" kata bunda putri, dia sudah tidak menangis namun matanya masih
terlihat sembab
"maafin iyel yaa bun,
bunda jangan nangis" kata iyel parau
bunda putri pun langsung
tersenyum dan mengangguk
"abis ini kamu makan yaa
dari siang kamu belom makan" kata bunda putri, iyel pun tersenyum dan
mengangguk
Setelah selesai makan rio pun
menghampiri iyel, tersirat jelas kekesalan dari wajah tampannya
"udah cukup bikin gue
sama bunda khawatir?" Tanya rio sinis
"sorry yo" kata
iyel pelan
rio melihat tatapan rasa
bersalah dari saudara tirinya yang dibalut dengan wajah pucatnya, rio pun
menjadi tidak tega
"yaudahlah pokoknya ini
yang terakhir yaa yel, apa perlu gue pake body guard buat jagain lo 24 jam?
Sampe harus tidur dikamar lo?" Tanya rio yang masih jengkel
iyel pun langsung menggeleng
membayangkannya saja dia ogah apalagi sampai rio bener-bener memanggilnya
"kalo gitu lo harus
pergi sama gue, cakka, alvin atau yaa minimal sama pak ujang lah biar kita
tenang" kata rio suaranya sudah melunak
"iyaa yo iyaa" kata
gabriel pasrah
"aaa ka iyel"
teriak via dari dalem kamar, hingga tiba-tiba hpnya berdering
"halo shill"
"hallo vi"
"gue lagi seneng banget
shill"
"kenapa?"
"gue tadi jalan sama ka
iyel"
"APA?! KA IYEL?"
"iyaa shill
kenapa?" Tanya via bingung
"ify kan suka ka iyel
via" kata shilla gemas
"aku tau shill tapi aku
gabisa bohongin kalo aku suka sama ka iyel shill" kata via sedih
"..." shilla tidak
dapat berkata apa-apa
"aku harus apa?"
Tanya via sedih
"kamu jujur sama ify, di
persahabatan kita harus ada kejujuran kan? Ify kan dewasa dia pasti
ngerti" kata shilla bijak
"tapi?"
"via kalo kamu kaya gini,
ify ngerasanya kamu nusuk dia" kata shilla
"iyaadeh makasih
shilla" kata via
"bentar deh guekan
nelfon via buat curhat sama dia, kenapa jadi dia yang curhat sama gue? Trus
kenapa gue gajadi curhat ke dia? Audah" kata shilla dan langsung
melemparkan dirinya ke kasur lalu tertidur
Disekolah
Tanpa sepengetahuan
teman-temannya shilla daritadi memperhatikan CRAG yang bersama angel cs namun
hanya seorang laki-laki yang menarik perhatiannya
"lo ngapain shill liatin
CRAG?" Tanya ify
"eee eee ngga ko gue ga
liatin mereka iyaa gue ga liatin mereka" kata shilla gugup
"lo liatin ka
iyel?" Tanya sivia
"nggalah ka iyel mah
buat ify aja" kata shilla yang langsung membuat raut wajah sivia berubah
"ka rio?" Tanya
agni yang membuat desiran hangat dihati ify
'gue kenapa?' Batin ify
"ngga, bukan" kata
shilla yakin
"hmm ka cakka?"
Tanya ify dan langsung dibales gelengan oleh shilla
"ka alvin?" Tanya
sivia ify agni kompak dan langsung membuat wajah shilla merah padam
"eh ng... ng... ngga ko
iya ngga" kata shilla berusaha menutupi kesaltingannya
"ciee ka alvin"
ledek sivia yang membuat shilla ngambek
"udahlah gue balik ke
kelas aja ngebetein lo pada"
"yah lo sih vi ngambek
kan tuh si shilla" kata agni
"udah kita susul shilla
aja yuk" kata ify dan langsung dibales anggukan oleh sivia dan agni
Di rumah rio sore hari
Rio yang lagi asik main pees
pun membanting stick pees dan menekuk mukanya
"lo kenapa yo?"
Tanya cakka tanpa mengalihkan pandangannya dari rubik
"gue jenuh sama
dea" kata rio
"jenuh kenapa? Lo udah
lama banget loh pacaran sama dea?" Tanya iyel dan menghentikan aktifitas
menggambarnya
"dia tuh terlalu nempel
sama gue, gue gadikasih ruang untuk bergerak dan hampir 24 jam waktu gue disita
sama dia" terang rio
"ya itukan yang namanya
pacaran yo, resiko lah" kata alvin
"iyaa noh si alvin aja
santai" kata cakka
"ya sengganya si zeva
kan ngerti alvin gimana lah dea boro-boro gue yang di tuntut buat jadi apa yang
dia mau" kata rio
"trus sekarang lo maunya
apa? Putus? Ntar kalo putus lo udah siap gaada yang gelayutan di bahu lo
lagi?" Ledek iyel membuat bantal melayang kearahnya
"ntar gaada yang ngomong
'rio kamu temenin aku shopping yaa, jam 11 harus udah ontime dirumah ku inget
aku gasuka nunggu'" kata cakka sambil mempraktekan gaya ngomong dead dan
langsung dapet jitakan dari rio
"lo tunggu aja bentar
lagi kalo perasaan lo emang masih jenuh lo bisa putus" kata alvin bijak
Sebenarnya ada satu lagi
alasan mengapa rio ingin putus dari dea tapi sepertinya dia belom siap untuk
memberitahukan kepada tiga sohibnya
Dirumah ify
"duh perasaan gue kenapa
sih?" Gumam ify
"apa gue mulai suka sama
waketos rese itu?"
"ah masa harus suka sama
waketos itu sih mendingan perasaan gue buat ka iyel deh"
"tapi kenapa perasaan
gue ke ka iyel jadi berkurang?"
"aaaaa" teriak ify
mewakili kegundahan hatinya
"kak lo apaan sih
berisik tau ngga" teriak ray dari kamarnya
ify pun tak mempedulikannya
dan masih memikirkan kegundahan hatinya hingga akhirnya gadis manis ini
tertidur
"apa gue putus aja sama
dea ya?" Gumam rio
"ikutin kata alvin deh
kalo dalam seminggu ini perasaan gue masih jenuh ke dea dan perasaan gue ke
cewek itu masih ada gue bakal putus sama dea" kata rio mantap dan langsung
tidur
Agni sudah datang ke sekolah
sejak pagi, dia sengaja datang pagi karena ingin memainkan bola orange itu di
lapangan sekolahnya, lapangan yang sering dipakai kakak kelasnya
Namun saat sedang asik
bermain
"eh cewe rese lo ngapain
main disitu? Minggir gue mau main" kata cakka
agni tidak menggubris dia
masih asik memantulkan si orange itu
"heh cewe aneh! Denger
ga sih gue ngomong apa?" Sungut cakka
"woyy cewe jadi-jadian
lo pergi dari lapangan itu sekarang atau" kata-kata cakka terpotong
"atau apa? Hey kakak
kelas yang nge sok gue tau lo itu anak yang punya sekolahan tapi bukan berarti
gue gapunya hak buat main basket di lapangan ini ya" kata agni kesal
"toh ini sekolahan punya
orang tua lo kan BUKAN PUNYA LO! Jadi gausah sok berkuasa dengan kekayaan orang
tua lo deh! Guesih malu kalo jadi lo" kata agni santai yang membuat cakka
naik darah
"apa maksud lo? Heh lo
gapantes ngomong kaya gitu ke gue" kata cakka emosi
"gue gapantes? Hey gue
bayar yaa disekolah MILIK ORANG TUA LO! jadi gue masih punya hak buat memakai
fasilitas di sekolah ini" kata agni
"okee gue tantang lo
buat adu basket one by one sama gue, deal?" Tantang cakka
"okee siapa takut"
bales agni
Suasana di lapangan basket
pun sangat ramai karena ulah anak laki-laki dan perempuan ini
"itu rame-rame apaan
si?" Tanya sivia
"gatau tuh paling juga
anak-anak CRAG" kata ify santai
"tapi sejak kapan anak
CRAG ada yang rambutnya panjang trus dikuncir kuda?" Kata shilla sambil
berusaha melihat siapa di lapangan basket itu
sivia dan ify pun ikut
melihat kearah lapangan basket dan...
"itumah agni"
kompak mereka bertiga santai setelah melihat dengan jelas
"tunggu tadi
siapa?" Tanya ify
Hening...
"HAAA AGNI?" teriak
mereka bertiga kompak
"HAAA sama ka
cakka" teriak mereka kompak (lagi)
"gilaa ko bisa
sih?" Tanya shilla masih gapercaya
"wah ada yang aneh
nih" kata sivia dan langsung dibales anggukan oleh shilla dan ify
Tidak ada komentar:
Posting Komentar