'berhasil' batin iyel dan
melajukan motornya
namun karena terburu-buru
iyel melupakan sesuatu yang harus dia bawa kemanapun dia pergi
Rio dari tadi sedang asik
skypean dengan dea, melupakan saudaranya yang tanpa ia sadari sudah tidak ada
lagi di kamarnya hingga bunyi dari handphonenya mengalihkan pandangannya
From : bunda
yo kamu sama iyel udah makan
kan? Iyel udah minum obat kan?
Setelah melihat sms itu, rio
pun langsung berjalan ke kamar iyel
"yel lo udah mak"
kata-kata rio terhenti saat dia tak mendapati saudara nya di dalem kamar
"yel lo kemana?"
Tanya rio
"Iyel"
"bi... bi... bibi"
teriak rio
"iya den?" Tanya
bibi
"iyel kemana?"
Tanya rio dan langsing dibales gelengan oleh bibi
"pak ujang liat iyel ga
pak?" Tanya rio
"tadi den iyel pergi
keluar den, katanya kalo den iyo atau nyonya nanya bilang aja dia pergi
sebentar" kata pak ujang sambil tertunduk
"APA?! Bisa-bisanya
bapak ngebiarin iyel pergi sendirian? Pak ujang kan tau dia gaboleh pergi
sendirian pak" kata rio emosi membuat pak ujang makin tertunduk
"maaf" bisik pak
ujang
rio pun langsung menelfon
iyel namun nihil
iyel berputar-putar di toko
buku, hingga dia melihat gadis berpipi chubby yang tak lain adik kelasnya
sedang terbengong didepan rak buku
"cari apa vi?"
Tanya iyel
"loh? Ka iyel? Kaka tau
nama aku?" Tanya via dan langsung dibales anggukan oleh iyel
"cari apa?" Tanya
iyel lagi
"buku diet" kata
via membuat kening iyel mengkerut
"lo mau diet?"
Tanya iyel yang membuat via langsung menggeleng
"trus ngapain lo
cari?" Tanya iyel lagi
"buat shilla, dia nitip
ke gue gara-gara gue mau nyari resep masakan" kata via
"lo beli buku apa
kak?" Via melihat buku yang dibawa iyel
"oh ini buku tentang
resep masakan penderita jantung sama olahraga buat penderita jantung"
jelas iyel membuat kening via mengkerut
"loh? Siapa yang sakit
jantung kak?" Tanya via yang membuat iyel tersenyum
"nanti gue jelasin pas
pulang" kata iyel, via pun langsung melanjutkan lagi mencari buku diet
"udah nih kak,
ayuuk" kata via sambil menenteng dua buah buku
"pulang naik apa
vi?" Tanya iyel
"ohiya gue lupa telfon
supir minta jemput" kata via sambil menepok jidat
"pulang sama gue
ajadeh" kata iyel
"ga ngerepotin?"
Tanya via dan langsung dibales sebuah gelengan oleh iyel
Setelah membayar dikasir iyel
membawa via ke pantai
via langsung berlari di
pantai sedangkan iyel memilih duduk dibawah pohon
"kak ayo sini udaranya
adem" kata via
"haha norak lo vi, kaya
baru pertama kali ke pantai aja" kata iyel yang masih enggan beranjak dari
duduknya
"ka iyel ga seru nih, asik
tau main air di pantai, lari-larian" kata via masih terus menikmati
suasana pantai
"yee guekan ga norak
kaya lo" kata iyel yang membuat bibir via maju 5cm
"lo seneng pantai yaa
kak?" Tanya via yang langsung dibales anggukan oleh iyel
"kalo lo?" Tanya iyel
"apapun yang berbau
pemandangan alam gue suka kak" kata via
via pun teringat alasan dia
dan iyel kesini, via langsung menghampiri iyel yang masih belum beranjak barang
sesenti pun
"lo kenapa bawa gue
kesini kak?" Tanya via dan langsung duduk disamping iyel
"lo mau tau siapa yang
sakit jantung?" Tanya iyel dan langsung dibales anggukan oleh via
"gue" kata iyel
singkat namun mampu untuk membuat via melongo
"emang lo gatau?"
Tanya iyel dan dibales gelengan oleh via
"padahal satu sekolahan
tau loh kalo gue sakit, bahkan tukang kebun dan ibu kantin aja tau" kata
iyel yang membuat sivia makin melongo
"tapi gue sama
temen-temen gue gatau kak" kata via, iyel pun mengangkat bahu
"berarti ka iyel gaboleh
disini, bentar lagi malem kak gabaik buat kesehatan kaka" kata via panik
dan langsung dibales senyuman oleh iyel
"bentar lagi malem kan,
bukan sudah malem" kata iyel yang membuat via melengos
"tetep aja kak"
kata via yang membuat iyel tersenyum
"yaudah yuk balik, gue
juga udah capek" kata iyel membuat senyum via merekah
iyel pun mengantarkan via
sampai depan rumahnya
"makasih kak, jangan
lupa minum obat" kata via membuat iyel tersenyum dan mengangguk, iyel pun
melajukan motornya untuk pulang kerumah
Ditengah jalan iyel merasakan
sakit di dadanya balik lagi
'ganggu kebahagiaan orang aja
nih penyakit' batin iyel masih bisa mengendalikan sakitnya
iyel masih terus melaju motor
nya hingga sakit itu bener-bener menyiksanya
'bertahan yel, bentar lagi lo
sampe rumah' batin iyel
"iyo kamu kenapa mukanya
panik gitu? Iyel gapapa kan?" Kata bunda didepan pintu
"iyel pergi ga izin ke
aku bun, gimana aku ga panik" kata iyo sambil terus menatap jendela
"tapi iyel udah makan
sama minum obat kan? Trs dia bawa obat kan?" Tanya bunda membuat rio
menggeleng
"obatnya ditinggal di
kamar" kata rio lemas
"Apa?! Yaampun"
genangan air mata di pelupuk mata bunda pun sudah terlihat rio yang melihat itu
langsung memeluk bunda
"maafin iyo bun"
kata rio
Hingga tiba-tiba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar