Rabu, 01 Juli 2015

Lo Harus Kuat, Kak

Part 5


'berhasil' batin iyel dan melajukan motornya
namun karena terburu-buru iyel melupakan sesuatu yang harus dia bawa kemanapun dia pergi

Rio dari tadi sedang asik skypean dengan dea, melupakan saudaranya yang tanpa ia sadari sudah tidak ada lagi di kamarnya hingga bunyi dari handphonenya mengalihkan pandangannya

From : bunda
yo kamu sama iyel udah makan kan?  Iyel udah minum obat kan?

Setelah melihat sms itu, rio pun langsung berjalan ke kamar iyel
"yel lo udah mak" kata-kata rio terhenti saat dia tak mendapati saudara nya di dalem kamar
"yel lo kemana?" Tanya rio
"Iyel"
"bi... bi... bibi" teriak rio
"iya den?" Tanya bibi
"iyel kemana?" Tanya rio dan langsing dibales gelengan oleh bibi
"pak ujang liat iyel ga pak?" Tanya rio
"tadi den iyel pergi keluar den, katanya kalo den iyo atau nyonya nanya bilang aja dia pergi sebentar" kata pak ujang sambil tertunduk
"APA?! Bisa-bisanya bapak ngebiarin iyel pergi sendirian? Pak ujang kan tau dia gaboleh pergi sendirian pak" kata rio emosi membuat pak ujang makin tertunduk
"maaf" bisik pak ujang
rio pun langsung menelfon iyel namun nihil

iyel berputar-putar di toko buku, hingga dia melihat gadis berpipi chubby yang tak lain adik kelasnya sedang terbengong didepan rak buku
"cari apa vi?" Tanya iyel
"loh? Ka iyel? Kaka tau nama aku?" Tanya via dan langsung dibales anggukan oleh iyel
"cari apa?" Tanya iyel lagi
"buku diet" kata via membuat kening iyel mengkerut
"lo mau diet?" Tanya iyel yang membuat via langsung menggeleng
"trus ngapain lo cari?" Tanya iyel lagi
"buat shilla, dia nitip ke gue gara-gara gue mau nyari resep masakan" kata via
"lo beli buku apa kak?" Via melihat buku yang dibawa iyel
"oh ini buku tentang resep masakan penderita jantung sama olahraga buat penderita jantung" jelas iyel membuat kening via mengkerut
"loh? Siapa yang sakit jantung kak?" Tanya via yang membuat iyel tersenyum
"nanti gue jelasin pas pulang" kata iyel, via pun langsung melanjutkan lagi mencari buku diet
"udah nih kak, ayuuk" kata via sambil menenteng dua buah buku
"pulang naik apa vi?" Tanya iyel
"ohiya gue lupa telfon supir minta jemput" kata via sambil menepok jidat
"pulang sama gue ajadeh" kata iyel
"ga ngerepotin?" Tanya via dan langsung dibales sebuah gelengan oleh iyel

Setelah membayar dikasir iyel membawa via ke pantai
via langsung berlari di pantai sedangkan iyel memilih duduk dibawah pohon
"kak ayo sini udaranya adem" kata via
"haha norak lo vi, kaya baru pertama kali ke pantai aja" kata iyel yang masih enggan beranjak dari duduknya
"ka iyel ga seru nih, asik tau main air di pantai, lari-larian" kata via masih terus menikmati suasana pantai
"yee guekan ga norak kaya lo" kata iyel yang membuat bibir via maju 5cm
"lo seneng pantai yaa kak?" Tanya via yang langsung dibales anggukan oleh iyel
"kalo lo?" Tanya iyel
"apapun yang berbau pemandangan alam gue suka kak" kata via
via pun teringat alasan dia dan iyel kesini, via langsung menghampiri iyel yang masih belum beranjak barang sesenti pun
"lo kenapa bawa gue kesini kak?" Tanya via dan langsung duduk disamping iyel
"lo mau tau siapa yang sakit jantung?" Tanya iyel dan langsung dibales anggukan oleh via
"gue" kata iyel singkat namun mampu untuk membuat via melongo
"emang lo gatau?" Tanya iyel dan dibales gelengan oleh via
"padahal satu sekolahan tau loh kalo gue sakit, bahkan tukang kebun dan ibu kantin aja tau" kata iyel yang membuat sivia makin melongo
"tapi gue sama temen-temen gue gatau kak" kata via, iyel pun mengangkat bahu
"berarti ka iyel gaboleh disini, bentar lagi malem kak gabaik buat kesehatan kaka" kata via panik dan langsung dibales senyuman oleh iyel
"bentar lagi malem kan, bukan sudah malem" kata iyel yang membuat via melengos
"tetep aja kak" kata via yang membuat iyel tersenyum
"yaudah yuk balik, gue juga udah capek" kata iyel membuat senyum via merekah
iyel pun mengantarkan via sampai depan rumahnya
"makasih kak, jangan lupa minum obat" kata via membuat iyel tersenyum dan mengangguk, iyel pun melajukan motornya untuk pulang kerumah

Ditengah jalan iyel merasakan sakit di dadanya balik lagi
'ganggu kebahagiaan orang aja nih penyakit' batin iyel masih bisa mengendalikan sakitnya
iyel masih terus melaju motor nya hingga sakit itu bener-bener menyiksanya
'bertahan yel, bentar lagi lo sampe rumah' batin iyel

"iyo kamu kenapa mukanya panik gitu? Iyel gapapa kan?" Kata bunda didepan pintu
"iyel pergi ga izin ke aku bun, gimana aku ga panik" kata iyo sambil terus menatap jendela
"tapi iyel udah makan sama minum obat kan? Trs dia bawa obat kan?" Tanya bunda membuat rio menggeleng
"obatnya ditinggal di kamar" kata rio lemas
"Apa?! Yaampun" genangan air mata di pelupuk mata bunda pun sudah terlihat rio yang melihat itu langsung memeluk bunda
"maafin iyo bun" kata rio

Hingga tiba-tiba...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar